Prabowo Bahas Aliansi Strategis dengan Presiden Baru Korsel, Apa Imbasnya untuk RI?
PORTAL NEWS – Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, melakukan pembicaraan penting via sambungan telepon dengan Presiden baru Korea Selatan, Lee Jae-myung, pada Rabu (25/6). Percakapan ini menandai langkah awal dalam memperkuat kerja sama strategis bilateral antara Jakarta dan Seoul.
Hubungan Indonesia dan Korea Selatan selama ini dikenal solid, terutama di sektor pertahanan, teknologi, dan investasi industri. Dengan kepemimpinan baru di Korsel, dialog diplomatik ini menunjukkan komitmen kedua negara untuk melanjutkan dan bahkan meningkatkan kolaborasi yang saling menguntungkan.
Fokus Kerja Sama Ekonomi dan Pertahanan
Dalam percakapan tersebut, Presiden Prabowo menekankan pentingnya stabilitas kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara. Ia menyatakan kesiapan Indonesia dalam mendukung perdamaian serta memperluas kerja sama ekonomi, khususnya di bidang pengembangan teknologi militer dan energi bersih.
BACA JUGA : Bagaimana Perang Iran vs Israel Mempengaruhi Indonesia? Simak Dampaknya bagi Investasi dan Ekonomi Global
Sementara itu, Presiden Lee mengungkapkan minat Korea Selatan untuk meningkatkan peran perusahaan-perusahaan besar asal Korea dalam proyek strategis Indonesia seperti IKN (Ibu Kota Nusantara) dan industri pertahanan berbasis lokal.
Dampak Langsung untuk Indonesia
Penguatan hubungan ini diprediksi akan membuka lapangan kerja baru, meningkatkan arus investasi langsung, serta mempercepat transfer teknologi dari Korsel ke Indonesia. Beberapa analis menyebut, jika aliansi ini dikawal dengan serius, maka nilai investasi Korsel di Indonesia bisa naik hingga 25% dalam dua tahun ke depan.
Selain itu, kerja sama di sektor pertahanan juga dinilai strategis. Indonesia dan Korsel sebelumnya Liga788 sudah menjalin proyek jet tempur KF-21 Boramae, dan langkah ini bisa dilanjutkan untuk pengembangan sistem senjata bersama berbasis AI dan drone.
Potensi Imbas ke Sektor Digital dan Startup
Tak hanya ekonomi tradisional, kerja sama kedua negara juga membuka peluang di sektor digital. Dengan ekosistem startup yang berkembang pesat, Indonesia bisa menjadi pasar menarik bagi venture capital dan startup teknologi Korea Selatan. Proyeksi pertumbuhan sektor digital Indonesia yang mencapai Rp 2.000 triliun pada 2030 menjadi magnet kuat.
Penutup: Momentum Diplomasi Baru
Pertemuan virtual ini menjadi sinyal kuat bahwa hubungan Indonesia-Korsel sedang memasuki babak baru yang lebih erat dan strategis. Prabowo dan Lee Jae-myung sama-sama berada di awal masa kepemimpinannya, menjadikan momen ini krusial untuk membentuk fondasi aliansi jangka panjang.
Dengan strategi diplomasi yang adaptif, Indonesia berpotensi mendapatkan banyak keuntungan, baik dari sisi ekonomi, teknologi, maupun geopolitik.
Post Comment